-Chapter two-
"Ya ya..aku akan belajar 10 bahasa sekaligus nanti"
Ibuku hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Lihat dia,apakah dia anak baru?"
"Apa kau gila? Aku masuk disini saja menyuap 10juta won agar tak ketinggalan 3 point dengan sainganku"
"Sungguh sulit untuk melangkahkan kaki disini"
Bising sekali,mereka maunya berbisik apa menyalak sih.
"Too Crowded" (bisikku kecil)
"Hey kau yang disana!"
Jangan menengok,agar tak kena masalah. Terus jalan Hee Sung. Tak peduli siapa wanita yang memanggilmu itu.
Perjalanan menuju kelas baru yang baik.
"Ah jinjja! Dimana ini?" (Kataku kecil)
Aku salah ruangan sepertinya. Memang benar,kenapa ada gerombolan pria disini?
"YA! Kau salah masuk pintu"
"Mian,aku akan keluar"
"Apa?? Hey,anak baru tidak bisa seperti itu. Benar kan,anak baru kau itu?" (Sambil menutupi pintu ruangan itu)
"Kau mengalangi pintu,aku sedang mencari kelas"
"Anak ini,benar-benar.." (Sambil melihat ke kelompotan temannya)
'BUK!!!'
"YA!!! Apakau gila tidak me li-hatt-kku...,ah maaf sunbae!" (Menundukkan kepala)
"Apa susah geser sedikit saja?" (Katanya sinis)
Tiba-tiba ada pria lain sepertinya dia membantuku.
"Kemari,jika ingin cari kelasmu" (mengajakku mengikutinya)
"Ne..gomawo"
"Apa?? Tidak sopan kau bicara tidak formal denganku"
"Kau kakak kelas? Memangnya aku ini kelas berapa?" (Sambil menuntunku menuju kelas)
"ini kelasmu,kecil"
"Mweo?! Kau bilang aku kecil?"
"Wae? Apa ada yang salah? Kau memang masih bocah disini..anak ayam yang baru menetas,haha"
"Masih bisa tertawa kau?" (Jawabku sinis)
"Bercanda..Aa! Belajar yang baik agar cepat lulus"
"Kau tahu,aku hanya perlu 1,5 tahun di SMA"
"Mweoya,jangan bicara yang aneh-aneh" (sambil keluar kelas baruku)
-Dia pergi ke kelasnya mungkin. Karena sudah bel mulai pelajaran-
"Perkenalkan namamu Hee Sung!"
"Itu,kau sudah sebut namaku sir"
"Ah,jangan panggil aku sir. Dan jangan main-main denganku nak"
"Aku biasa memanggil guru seperti itu. Ah,bukankah hari ini tes? Aku baru disini,apa aku salah jadwal?"
"Apa maksudmu? Ini Anyang High School,khusus yang pandai berbahasa dan punya etos kerja tinggi. Apa itu kau? Aku tidak yakin,meskipun kau kaya hahahaha"
Yang lain hanya termangu atas pembicaraan kami. Guru itu di mejanya dan aku di mejaku. Seru bukan? Hal yang aku sukai di sekolah. Yaitu untuk tidak disukai orang.
"Kerjakan ini anak pintar" (Menaruh kertas ujian dengan nada bicara menantang)
Setelah 10 menit,aku tertidur. Kurang tidur memang. Yang lain masih kelihatan kebingungan. Si rambut keriting mulai beranjak dari duduknya.
"Hey bangun pemalas" (membangunkan tidurku)
"Kupikir waktunya sudah habis,ambil saja kertasku"
"Sombong sekali kau..... ....."
"Eoteokhae? Aku takut tidak lulus nih"
"Oo..aish,kau ini benar-benar Hee Sung"
"Apakah aku tidak lulus?"
"Aa..sudah sana tidur lagi anak manis,hey kalian kenapa liat-liat saja?! Cepat kerjakan,waktu tinggal 1 jam lagi!" (Membentak murid lainnya)
Siswa lain hanya melihat guru Baek dan tangan mereka pergi mengerjakan tes bahasa inggris itu lagi.
"Boleh aku keluar sebentar? Aku lapar sir"
"Aah tentu boleh Hee Sung,makan yang banyak"
"Baiklah"
Lalu aku keluar kelas meninggalkan jam tes inggris.
"Aigoo,bagaimana dia dapat nilai sempurna dalam waktu kurang dari 10 menit?"
"Mungkin soalnya terlalu mudah" (kata salah satu murid disana)
"Yaish,memangnya kau bisa dapat nilai A+? Mengerjakan lama juga dapat minus"
"Begitulah sir" (sambut murid itu)
"YA! Jangan panggil aku sir!"
Aku merasakan suasana yang sama dengan sekolahku yang sebelumnya.
Daridulu juga aku tidak pernah memilih sekolahku sendiri,menyebalkan.
'Gluk gluk', "Ah segar sekali minuman ini"
(Aku sambil berjalan dan melihat-lihat lingkungan sekolah)
Luas sekali tempat ini. Ya...aku tau ini sekolah terbaik di Seoul. Bahkan yang sekolah disini hanya orang-orang yang sangat mampu.
"Hey!" (Ada suara menyambar saat aku membuang kaleng minumanku)
"Oh! Mian! Aku kira ada tempat sampah di belakangmu"
"Kau akan didenda jika membuang sampah sembarangan bocah"
"Mweo? Itu salahmu,siapa suruh mengalangi tempat sampah"
"Menyebalkan sekali..sudah sana!"
(Aku masih melihatnya,dan gerak-geriknya yang mencurigakan)
"Apa yang kau lakukan?"
"Kenapa kau ingin tahu sih? Urus saja dirimu"
"Aku mengerti. Ingin pergi dari jam sekolah?"
"Kubilang pergi kan? pergi sana!" (Ia mengambil kunci motor dari sakunya dan menuju ke area parkiran kendaraan murid)
"Benar kan,kau ingin pergi. Baiklah,karna aku murid baru,aku harus kelihatan baik. Maaf ya aku jadi pengkhianat,mm Kim Min Soo"
"Benar-benar anak ini! Katakan saja pada mereka,jika kau ingin dapat nama baik!"
(Mencoba menyalakan motornya daritadi)
"Jika aku benar-benar beritahu mereka,kau sudah ditangkap sekarang. Lihat motormu itu" (Aku mendatanginya yang berjarak kira-kira 3 meter dariku)
"Apa yang kau lakukan? Kali ini mau mencelakaiku?"
"Ah..mesinmu rusak saja tidak tahu"
"Apa kau bilang? Ini baru kubeli 3 haro yang lalu"
'Cklik' 'Brmmm'
"Omo,beneran rusak?"
"Sekarang nyala kan? Aku ini bisa otomotif juga. Mm,kenapa malah menatapku?"
"Ah tidak,gomawo bocah baru."
"Panggil aku Hee Sung..ckck,palli! Sebelum ada yang lihat"
"Oke,sampai nanti!"
(Dia mengendarai motor itu dengan cepat)
Entah akan bisa keluar apa tidak.
Padahal kan gerbang dijaga security.
Aigoo...(Aku berjalan kembali ke kelas)
'Krek' "O! Apa ini?"
(Aku mengusap bet nama yang jatuh terinjak olehku)
"Apa ini namanya?? Ah iya! Kim Min Soo yang tadi!"
Baru naik motor saja,bet nya sudah hilang. Ada di tanganku sekarang,haha. Sedikit bingung sih.