Monday, 29 December 2014

OUR DOLL episode 1 (chapter 1)

-Chapter one-

Cuaca di Seoul sedang cerah dan hangat. Aku berencana mengunjungi nenek bersama ibu dan ayah hari ini. Entah mengapa suasana di rumah jadi sedikit tegang. Ayah yang biasanya membaca koran dan sarapan pagi ditemani secangkir kopi jadi tak kelihatan. Ia hanya menatapi dokumen-dokumen kerjanya di meja makan. Padahal ada ibu di hadapannya. Wajah ibu memucat. Aku hanya terdiam dibalik pintu sambil menatapi mereka berdua.

"Eomma,kenapa tidak makan rotinya?"
"Masuk ke kamar Hee Sung..."
"Kenapa? Ayah juga..kenapa tidak makan rotinya?"
"Ayahmu sedang bekerja,jangan diganggu nak"
"MASUK KE KAMARMU"

Aku agak kaget,ayah tiba-tiba membesarkan suaranya dan sedikit menaikkan nadanya kepadaku.
"Baiklah..."
(Aku masuk ke dalam kamar)

"Hari ini kan hari libur,mereka aneh sekali!",ocehku
Kurasa ada yang tidak beres,aku bukan anak kecil lagi sih...tapi besok aku sudah harus masuk sekolah lagi.
"Ah menyebalkan!"

-Keesokan harinya-

"Kesal sekali kemarin!"
"Wae??",jawab Seo Rin teman sebangkuku
Yah..setidaknya di sekolah ini hanya dia yang tidak membenciku.
"Waeyo?? Katakan padaku",sambungnya.
"Lupakan."
Aku memang angkuh kepada semua orang,kebiasaan mungkin. Tapi Seo Rin biasa terhadap hal itu.
Belnya berbunyi,huft belajar lagi dan lagi.
Saat pelajaran berlangsung,guru Oh tidak menatapku sama sekali. Cukup aneh,karena dia selalu memintaku menjawab pertanyaan sejarah yang dia miliki. Tentu saja aku selalu bisa menjawabnya.

Aku dipanggil setelah jam guru Oh. Kau bisa tebak kan? Aku dipanggil ke ruang kepala sekolah.
"Ada apa sir?",kepala sekolahku memiliki gelar sir entah apa itu.
"Apa kau sudah tahu kau dimutasi?" (Sambil menaruh dengan agak keras di mejanya di hadapanku)
"Apa?? Mutasi??"
"Ayahmu tidak ingin kau sekolah disini lagi,beliau berbicara keras denganku tentang ini"
"Ada apa lagi?" Aku sudah setahun disini,sebentar lagi aku tamat"
"Bukan,bukan masalah itu Hee Sung. Tanya saja pada ayahmu"
"Cukup lucu sir. Selama hidupku tidak masanya ia mendengarku"
"Ah,kau bercanda. Aku tau kau murid paling dicari disini,maksudku paling hebat"
"Lalu? Apa karna itu aku harus pindah? Atau.."
"Ya,ayahmu mau pindah kerja mungkin?"
"Jangan bercanda lagi sir,aku akan tanya ibu tentang ini"

Rumah tetap sepi. Jelas saja hanya ada aku,ayah,dan ibuku. Beserta pelayan-pelayan rumah tangga milik ayahku yang berjumlah puluhan.
Harusnya tidak sepi ya?
"Eomma,aku pulang!"
"Bagaimana sekolahmu?" (Sambil mencuci bersih sayuran)
"Meullaeyeo,ada sesuatu yang terjadi disini?"
"Ah,ibu lupa memberitahumu"
"Mutasi? Apakah Ayah pindah kerja atau semacamnya?"
"Mulai besok kau pindah ke Anyang"
"Apa? Dia benar-benar ingin membuatku jadi kelinci percobaan? Tiap tahun pindah sekolah"
"Jangan bicara seperti itu,ayahmu inginkan yang terbaik untuk putri satu-satunya"
"Ya,dia akan memiliki dua putri nanti"
"Mweo?"
"Aniyo,hanya saja..ah baiklah,besok aku pindah ke sekolah itu"
"Ya bagus,itu sekolah terbaik kok. Kau kan juga suka mempelajari bahasa asing"

No comments:

Post a Comment